Jumat, 17 Agustus 2007

Menilik Open Source Software Di Indonesia

Tidak dapat dimungkiri computer sudah menjadi bagian dari hidup kita. Kehadirannya sangat membantu dalam proses belajar mengajar dan pekerjaan sehingga segalanya menjadi lebih mudah.

Kita dapat melihat betapa larisnya warung internet (warnet) disekitar kampus. Keperluannya pun bermacam-macam, dari untuk pembuatan skripsi, sekedar bermain games, atau mengakses internet. Nemun dengan adanya regulasi baru dari pemerintah untuk menggunakan open source software (OSS), banyak mahasiswa yang mengeluh karena penggunaan software baru ini belum lazim sehingga perlu banyak penyesuaian.

Pemerintah mulai merancangkan penggunaan OSS sejak tahun 2004 melalui kampanye Indonesia Go Open Source (IGOS) yang mewajibkan penggunaan software berlisensi. Kemunculan IGOS ini didorong dengan berlakunya Undang Undang Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk mengatasi pembajakan peranti lunak dan hasil dari forum internasional untuk mengatasi kesenjangan teknologi informasi antara Negara maju dan Negara berkembang.

OSS adalah perangkat lunak yang bebas digunakan tanpa harus membayar lisensi. OSS sifatnya sangat fleksible sehingga memungkinkan kita untuk menggunakannya secara gratis, memodifikasikan dan mengembangkannya sesuai kebutuhan kita tanpa harus membayar kepada pengembang yang pertama kali.

Di Indonesia, program open source yang lebih dikenal adalah Linux, yang juga dikenal sebagai induk dari open source sejak Linus Torvalds diperkenalkan pada tahun 1991. Linux hingga kini telah dimodifikasi dalam berbagai versi seperti Redhat, Mandrake, Suse, Ubuntu, Fedora, Knoppix dan lain-lain.

Pengembangan dari Linux memiliki aplikasi yang cukup lengkap dan hampir mirip. Misalnya untuk aplikasi perkantoran menggunakan OpenOffice, untuk browser internet menggunakan Opera, Firefox, Konqueror atau Mozilla. Untuk e-mail client menggunakan Evolution, Thunderbird atau K-mail. Hampir semuanya juga dilengkapi fasilitas instant messenger dan multimedia.

Segala sesuatu memang ada kelemahan dan kelebihannya. Begitu pula dengan OSS. Walaupun OSS ini gratis, namun masyarakat di Indonesia sudah terlanjur terbiasa menggunakan windows yang telah dikenal sejak pertama kali menggunakan computer. Sehingga pengaplikasian sistem OSS ini masih sering membingungkan pengguna.

Tidak ada komentar: